Muaraenim, Ci.com | Kantor Kementerian Agama Kabupaten Muaraenim bersama Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIB Muaraenim secara resmi menandatangani Perjanjian Kerja Sama Pembinaan Ruhani Islam Berbasis Pesantren Penyuluhan Agama, (Selasa 19 November 2025)
Acara yang berlangsung di Masjid Muzakir Lapas Kelas IIB Muaraenim ini diikuti oleh ratusan warga binaan yang hadir dengan tertib, mengenakan busana putih dan peci hitam, sebagai simbol keseriusan dan kesiapan mereka untuk memperbaiki diri.
Turut hadir dalam kegiatan ini, Kalapas Kelas IIB Muaraenim, Auliya Zulfahmi, Kepala Kantor Kemenag Muaraenim, H. Abdul Harris Putra, S.Ag., M.Pd.I, Pengurus MUI Kabupaten MuaraenimPimpinan Pondok Pesantren Laa Roiba, KH Taufik Hidayat
Masjid Harus Hidup, Warga Binaan Harus Mendekat Pada Allah
Dalam sambutannya, Kalapas Auliya Zulfahmi menyampaikan bahwa program pembinaan ruhani ini merupakan kebutuhan mendesak.
Berdasarkan pengamatannya selama satu bulan lebih ketika dirinya mulai bertugas di Lapas Muaraenim, tingkat kehadiran warga binaan dalam salat berjamaah belum maksimal, padahal hampir seluruhnya beragama Islam.

Kalapas Kelas IIB Muaarenim, sedang memberi sambutan
“Dari 1.200 warga binaan, 99,99 persen Muslim. Tapi masjid tidak penuh. Karena itu kami wajibkan salat berjamaah secara bergantian,” ujarnya.
Ia berharap kerja sama ini dapat meningkatkan kualitas ibadah warga binaan, terutama dalam memperbaiki bacaan shalat seperti Al-Fatihah dan shalawat. Ia juga mendorong warga binaan agar tidak malu belajar, meski harus dimulai dari tahap dasar.
“Belajar itu tidak ada batasnya. Awalnya sulit, tapi harus dipaksa. Ini jalan untuk berubah menjadi pribadi yang lebih baik, lebih disiplin, dan siap kembali ke keluarga dengan akhlak yang lebih baik,” ujarnya.
Lapas Adalah Tempat Melatih Niat
Kepala Kantor Kemenag Muaraenim, H. Abdul Harris Putra, dalam sambutannya menegaskan bahwa Lapas bukan tempat untuk menakutkan, melainkan ruang pembinaan yang dapat menumbuhkan fokus, ketenangan, dan tekad untuk berporses memperbaiki hidup.
“Di sini bapak-bapak justru bisa lebih fokus memperbaiki diri, memperbanyak waktu belajar, dan menata niat. Apa pun latar belakang yang pernah terjadi, tidak perlu ditoleh lagi,” ungkapnya.
Ia mendorong para warga binaan untuk memulai dari hal-hal dasar dalam ibadah, seperti belajar membaca Al-Fatihah, mengaji, dan menambah wawasan agama sesuai kemampuan masing-masing.

Kakankemenag Muaraenim, H Abdul Haris, sedang memberi sambutan
“Tempat ini adalah tempat latihan. Di rumah, ada istri dan anak yang menunggu. Mereka berharap bapak-bapak pulang dengan menjadi pribadi yang lebih baik,” tambahnya.
Hapus Stigma, Beri Kesempatan Kedua
Abdul Haris juga menyampaikan pesan khusus kepada masyarakat luas agar ikut mendukung proses pembinaan yang sedang dijalankan pemerintah.
“Masyarakat harus menghapus stigma buruk terhadap mantan warga binaan. Tuduhan dan prasangka hanya membuat mereka kecil hati bahkan bisa kembali ke perbuatan lama,” tegasnya.
Ia berharap masyarakat ikut membimbing dan menyambut mantan warga binaan dengan baik, agar mereka dapat menjadi bagian dari masyarakat yang bermanfaat dan berakhlak mulia.
Merespon hal ini, Abdul Haris mewakili Kemenag Muaraenim, menyatakan berkomitmen mendukung pembinaan umat, termasuk para warga binaan, agar dapat kembali ke masyarakat sebagai pribadi yang lebih baik, lebih kuat, dan lebih taat.
Perubahan Itu Nyata dan Mungkin
Pada kesempatan itu, Pimpinan Ponpes Laa Roiba, KH Taufik Hidayat, mengingatkan bahwa tempat bukanlah ukuran kebaikan seseorang.
“Tidak semua yang di luar itu baik, dan tidak semua yang di dalam sini buruk. Banyak warga binaan yang justru siap memperbaiki diri,” jelasnya.
Beliau juga menyampaikan kisah inspiratif tentang mantan warga binaan yang belajar membuat makanan dari singkong di lapas, lalu sukses menjadi pengusaha dan turut membantu kawan-kawannya setelah bebas.
“Itu bukti bahwa perubahan itu mungkin asal ada kemauan. Yang penting siap meninggalkan kebiasaan lama dan membuka lembaran baru,” ujarnya.
Penyerahan Buku Pembinaan
Kegiatan diakhiri dengan serah terima buku “Menyemai Cahaya Kata” karya KH Taufik Hidayat, yang berisi materi-materi ibadah dan pembinaan akhlak.
![]() |
| KH Taufik Hidayat, Pimp. PP Laa Roiba (kanan) menyerahkan buku kepada Kalapas Kelas IIB Muaarenim, Auliya Zulfahmi (kiri) |
Buku ini akan digunakan sebagai pegangan para warga binaan dalam proses pembinaan ruhani Islam di Lapas Kelas IIB Muaraenim.**
TEKS / FOTO : IMRON SUPRIYADI | EDITOR : AHMAD MAULANA


%20(1000%20x%20199%20piksel)_20250405_192603_0000.png)